WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 28 Februari 2015

Cerita Pendek (Cerpen)

JALAN CINTA

Ada  dua orang yang menjalin persahabatan sejak menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai mereka menduduki SMA masih selalu bersama-sama dan mereka satu sekolah ketika SMA. Dua orang itu bernama Atifa dan Bagus.
            Atifa adalah anak dari keluarga yang sederhana, memiliki wajah yang cantik, memiliki sifat periang, tidak mudah putus asa dan juga mudah bergaul. Sedangkan Bagus berasal dari keluarga yang bias dibilang kaya, tetapi keluarga Bagus tidak pernah memandang rendah orang yang kehidupannya bias – biasa saja. Bagus memiliki wajah yang tampan dan juga menjadi idola cewek – cewek di sekolahnya. Meskipun Bagus dari keluarga yang mapan, dia tidak pernah sombong dan selalu ramah kepada semua orang. Tirta adalah sahabat Atifa dan Bagus sejak baru masuk SMA, tetapi diam – diam Tirta menyimpan perasaan terhadap Atifa.
            Suatu ketika di sekolah, Tirta mengajak Bagus ke kantin dengan memberikan Bagus 2 mangkuk bakso. Tirta juga akan berbicara kepada Bagus tentang perasaannya ke Atifa.
            “Bro aku mau jujur ke kamu tentang perasaanku ke Atifa nih”, kata Tirta.
            “Emang kamu punya perasaan apa ke Atifa?”, tanya Bagus.
            “Gini nih ……………”
Tirta pun menceritakan perasaannya terhadap Atifa kepada Bagus. Mendengar itu Bagus pun mendukung kalau Tirta menjalin hubungan dengan Atifa.
            Sepulang dari kantin Tirta dan Bagus bertemu dengan Atifa di koridor sekolah dan pada saat itu juga Tirta mulai menunjukkan perasaannya terhadap Atifa.
            “Hai Atifa”, sapa Tirta sambil melempar senyuman ke Atifa.
            “Hai juga, kalian dari mana sih daritadi aku cariin tidak ada?”, Tanya Atifa.
            “Kami baru aja dari kantin, biasa lah ngisi perut hehehe”, jawab Bagus sambil tertawa.
Mendengar jawaban dari Bagus tersebut Atifa dan Tirta menjadi tertawa.
            Setelah beberapa bulan Atifa dan Tirta menjadi semakin dekat teryata hubungan mereka bukan hanya sekedar sahabat, tapi mereka telah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Mendengar hal tersebut Bagus juga ikut bahagia. Setelah menjalin hubungan Atifa dan Tirta sudah jarang main lagi bersama dengan Bagus.
            Teryata saat itu juga Bagus selalu memperhatikan Atifa dan Tirta. Bagus merasakan perasaan yang berbeda kepada Atifa, bukan lagi perasaan sebagai seorang sahabat dan adik tapi perasaan yang lain.
            “Kenapa ya kalau aku melihat Atifa dan Tirta jalan berdua aku merasakan kalau hatiku ini sakit. harusnya kan aku bahagia karena melihat kedua sahabatku menjadi sepasang kekasih. Sebenarnya ini perasaan apa?”, Tanya Bagus dalam hati.
Tapi perasaan itu tidak terlalu dipikirkan oleh Bagus karena dia masih tidak yakin dengan perasaannya dan Bagus masih menganggap Atifa sebagai seorang adik. Tapi lambat laun perasaan Bagus itu semakin kuat dan dia menyadari kalau dia suka sama Atifa yang tidak lain adalah sahabatnya. Semenjak itu Bagus berusaha untuk menghilangkan perasaannya kepada Atifa karena Bagus tahu kalau dia mengungkapkan perasaannya ke Atifa, persahabatn mereka akan hancur. Untuk menghilangkan perasaannya Bagus selalu menghindar dari Atifa dan Tira.
            Suatu hari Atifa merasa kalau Bagus selalu menghindar bila bertemu dengan dia. Atifa juga merasa kalau Bagus menjauhi dia dan Tirta, karena penasaran atas sikap Bagus lalu Atifa bertanya kepada Bagus.        
            “Hai Bagus”, sapa Atifa.
            “Hai juga, oh ya aku pergi dulu ya”, kata Bagus sambil beranjak dari tempat duduknya.
            “Bagus”,  panggil Atifa sambil memegang tangan Bagus.
            “Apa??”, tanya Bagus (menoleh ke Atifa).
            “Belakangan ini kamu sibuk ya? Kok jarang banget berkumpul sama  aku dan Tirta?”, tanya Atifa.
            “Masa sih perasaanmu saja kali, kalau tidak ada lagi yang diomongin aku pergi dulu ya ada urusan”, kkata Bagus (menjauhi Atifa).
Setelah Bagus pergi Atifa masih berdiam diri dan bertanya – tanya kenapa sikap Bagus berubah.
            “Bagus kenapa ya sepertinya dia menjauhi aku. Apa aku punya salah sama dia, tapi kenapa dia tidak ngomong langsung sama aku kalau aku punya salah? Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu”, tanya Atifa dalam hati.




Dua Bulan Kemudian
            Setelah Atifa menjalani hubungan dengan Tirta beberapa bulan yang lalu, Atifa mulai merasa adanya ketidakcocokkan diantara dia dan Tirta. Selama itu juga Bagus masih selalu menghindar apabila dia bertemu dengan Atifa. Semakin lama Atifa semakin  merasakan bahwa hubungannya dengan Tirta sudah tidak bisa dilanjutkan lagi dan akhirnya Atifa memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Tirta. Setelah putus dengan Tirta, Atifa menjalani kesendiriannya karena Bagus masih berusaha menghindar dari Atifa.
            Beberapa hari  kemudian kabar tentang putusnya hubungan antara Tirta dengan Atifa  pun sampai di telinga Bagus. Bagus  tidak menyangka bahwa kedua sahabatnya itu putus.  Bagus juga merasa bersalah sama Atifa karena disaat Atifa membutuhkan seseorang yang bisa menjadi tempat curhat, Bagus tidak ada disamping Atifa.  Disaat itu juga Atifa mencoba untuk menemui Bagus dan ingin menceritakan semuanya. Atifa pun mendatangi tempat yang biasanya digunakan untuk bertemu dengan Bagus dan teryata Bagus juga ada disitu karena Bagus ingin meminta maaf kepada sahabatnya yaitu Atifa.
            Atifa yang melihat Bagus sedang duduk langsung menghampirinya.
            “Hai Bagus”, sapa Atifa dan duduk disebelah Bagus.
            “Hai juga. Atifa aku mau minta maaf sama kamu karena selama ini aku tidak ada disamping kamu ketika kamu ada masalah”, kata Bagus sambil menatap Atifa.
            “Tidak apa – apa kok, aku sudah melupakan semuanya”, pungkas Atifa sambil terseyum.
            “Jadi kamu tidak marah sama aku dan kamu memaafkan aku?”, tanya Bagus.
Atifa hanya mengangguk dan terseyum.
“Makasih ya..” kata Bagus.
Akhirnya mereka berdua baikan dan Atifa menceritakan semua  yang terjadi antara dia dan Tirta. Mendengar hal itu Bagus menyuruh Atifa untuk tetap berkomunikasi dengan Tirta karena bagaimanapun Tirta tetap menjadi sahabat Bagus dan Atifa. Setelah menceritakan semua masalahnya ke Bagus, Atifa pun menjadi lega.
            Sejak Atifa dan Bagus baikan, kini mereka pun menjalani semuanya seperti dulu. Mereka juga sering jalan berdua dan menghabiskan waktu berdua. Karena hal itu, teman – teman mereka di sekolah menganggap bahwa Tirta dan Bagus sudah jadian. Mendengar berita itu, Atifa dan Bagus hanya terseyum dan mereka tidak memikirkan berita yang tidak benar itu. Tetapi tidak dengan Tirta, dia merasa kalau selama ini Bagus telah menusuk dia dari belakang.

            Sampai suatu hari Bagus merasakan bahwa perasaan suka pada Atifa sejak dulu semakin besar, begitu juga dengan Atifa. Atifa merasa nyaman dan selalu bahagia apabila dia ada didekat Bagus. Tetapi sampai sekarang Bagus masih tidak mau untuk mengungkapkan perasaannya ke Atifa. Bagus takut kalau dia mengungkapkan persaannya ke Atifa persahabatannya akan berakhir. Bagus juga berusaha untuk menghilangkan perasaan tersebut, akan tetapi semakin Bagus berusaha untuk menghilangkannya perasaan itu semakin besar dan akhirnya Bagus memutuskan untk mengungkapkan perasaanya ke Atifa.
            “Apa yang harus aku lakukan? Apa aku bicara sama Atifa aja ya kalau ake suka sama dia. Tapi, gimana kalau Atifa tidak suka sama aku. Bisa – bisa persahabatan aku dan Atifa akan berakhir. Tidak aku tidak mau persahabatan kita berakhir. Tapi aku sudah tidak bisa menyembunyikan perasaan aku lagi?? Ya sudah besok aku akan jujur sama Atif tentang perasaanku”, kata Bagus (dalam hati).
            Keesokan harinya Bagus ingin mengungkapkan perasaanya, tapi Bagus masih ragu akan hal itu. Bagus masih memikirkan tentang persahababatannya dengan Atifa. Setelah Bagus memikirkan semuanya, akhirnya Bagus berani untuk jujur kepada Atifa dan tentang jawaban yang diberikan Atifa nanti Bagus akan menerimanya dan mereka tetap bershabat.
            Bagus mengajak Atifa ke tempat biasa saat pulang sekolah, Bagus bilang ke Atifa kalau dia mau bicara sesuatu yang penting. Atifa pun mau karena Atifa juga penasaran apa yang akan dikatakan Bagus. Sepulang sekolah Bagus langsung menuju ke tempat biasa begitu juga dengan Atifa. Bagus yang sudah sampai duluan terlihat sangat grogi dan ketika Atifa sudah sampai Bagus berusaha untuk menutupi kegrogiannya itu. Suasana disana sunyi sepi karena Atifa dan Bagus masih diam. Dan akhirnya...
            “Bagus kamu mau bicara apa sih, dari tadi kok diam???”, tanya Atifa memulai pembicaraan.
            “Em..em... aku...a..ku mau bilang..”, kata Bagus
            “Kamu mau bilang apa sih kok kamu gugup banget”, tanya Atifa.
“Aku mau bilang kalau aku sa..yang sama kamu”, jawab Bagus gugup.
            “Oh, kamu mau bilang kalau kamu sayang sama aku. Bukannya dari dulu kamu sama aku saling sayang ya. Kan kita sahabat”, kata Atifa smabil tersenyum.
            “Maksud aku bukan sayang sebagai sahabat Atifa”, kata Bagus.
            “Lalu maksud kamu apa??”, tanya Atifa tidak mengerti.
Bagus menarik nafas dan menggenggam tangan Atifa.


            “Atifa aku mau jujur sama kamu kalau selama ini aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu. Aku tidak tahu mulai kapan aku merasakan perasaan ini dan aku juga sudah berusaha menghilangkan perasaan ini, akan tetapi semuanya sia-sia perasaan ini makin bertambah besar”, papar Bagus
            “Apakah kamu mau menjadi pacar aku???”,tanya Bagus lagi.
Atifa kaget mendengar perkataan Bagus dan dia bingung mau menjawab apa. Atifa sebenarnya juga punya perasaan yang sama seperti Bagus. Suasana pun menjadi hening seketika.
            “Gimana Atifa apa kamu mau jadi pacar aku??”, tanya Bagus.
            “Hmmmm... kamu tidak bercanda kan??”, tanya Atifa.
            “Aku tidak bercanda Atifa aku serius. Kalau kamu tidak mau juga tidak apa – apa, tapi aku mau kita tetap sahabatan”, kata Bagus.
            “Em ok kita tetap bersahabat...”, kata Atifa.
Mendengar perkataan Atifa itu pun Bagus kecewa dan melepaskan tangannya dari tangan Atifa.
            “Ya sudah sekarang aku mau pulang dulu”, kata Bagus.
            “Kok pulang???”, tanya Atifa.
            “Ya ngapain lagi aku disini kamu kan sudah bilang kalau kita tetap bersahabat”, kata Bagus.
            “Iya memang aku bilang begitu, tapi maksud aku itu..”
            “Sudahlah Atifa aku sudah ngerti kok apa maksud kamu. Kamu nolak aku kan”, kata bagus memotong perkataan Atifa.
Mendengar itu Atifa terseyum dan dia memegang tangan Bagus.
            “Bagus maksud aku itu bukan itu, tapi maksud aku itu  aku mau jadi pacar kamu dan kita tetap bersahabat”, kata Atifa sambil terseyum.
Bagus tidak percaya dan dia menoleh ke Atifa yang sedang terseyum kepadanya.
            “Beneran kamu mau jadi pacar aku??”,tanya Bagus.



Atifa hanya mengangguk. Bagus pun tersenyum dan langsung memeluk Atifa. Setelah itu mereka pulang dengan hati yang senang.
Semenjak Atifa dan Bagus jadian hari – hari mereka dilalui dengan indah. Tirta pun akhirnya sadar kalau Atifa bukan jodoh dia, Tirta juga mendukung hubungan Bagus dan Atifa. Atifa dan Bagus senang karena mereka tidak ada masalah lagi, dan mereka hidup bahagia.
           
SELESAI


















Karya Tulis Ilmiah

Belimbing Wuluh sebagai Penghilang Noda Baru Pakaian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
        Sering pakaian cantik terkotori oleh noda yang sulit dihilangkan. Noda pakaian dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada saat makan coklat, bermain lumpur. Pastinya akan merasa jengkel, apalagi jika noda itu sangat susah untuk dihilangkan, terlebih jika mengenai pakaian favorit dan berwarna putih. Pastinya akan risih memakai pakaian yang terkena noda. Karena itu sangat tidak enak dipandang mata. Dan juga akan merasa malu memakai pakaian itu lagi. Pasti akan berupaya untuk menghilangkan noda tersebut dengan cara merendam, mencuci berulang-ulang pakaian tersebut. Dengan cara memakai detergen dan juga pemutih.
Dewasa ini, detergen dan pemutih telah terbukti jika digunakan terus-menerus akan merusak lingkungan. Karena surfaktan yang terkandung dalam ditergen dan pemutih pakaian dapat menonaktifkan mineral-mineral yang terdapat dalam lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu. Dalam bukti-bukti itu dapat diketahui bahwa detergen dan pemutih pakaian memang efisien, tetapi dengan bahaya yang muncul untuk lingkungan juga harus dipertimbangkan.untuk menjaga lingkungan. Supaya tidak tercemar, mulai saat ini dibiasakan untuk menggunakan terobosan baru dengan menggunakan tumbuhan untuk membantu membersihkan pakaian. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak termasuk hujan, salju, dan angin. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama bekerja dan berolahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, dan senjata.
Untuk mengatasi semua itu, supaya pakaian tetap bersih dan terawat, tanpa harus mengeluarkan biaya serta menjaga kelestarian alam dan tidak bergantung dengan bahan-bahan kimia, digunakanlah belimbing wuluh untuk membersihkan noda. oleh karena itu makalah membahas tentang “Belimbing Buluh sebagai Penghilang Noda Baru Pakaian”.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diteliti dari penelitian ini adalah :
1.      Seberapa efektifkah belimbing wuluh dapat menghilangkan noda baru pakaian?
2.      Bagaimanakah proses belimbing wuluh untuk menghilangkan noda baru pakaian?

1.3  Tujuan
Tujuan  dari penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui keefektifan belimbing wuluh sebagai penghilang noda baru pakaian.
2.      Untuk mengetahui proses belimbing wuluh dalam menghilangkan noda baru pakaian.

1.4 Manfaat
      Dapat menghilangkan noda baru pakaian tanpa harus menggunakan diterjen dan tidak memudarakan warna pakaian.

1.5 Ruang Lingkup
      Dalam penggunaan belimbing wuluh sebagai pembersih noda baru pakaian tidak dapat digunakan untuk  membersihkan noda aspal dan oli.


BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Belimbing Wuluh
      Belimbing wuluh adalah Belimbing wuluh atau yang lebih dikenal dengan belimbing asam adalah tanaman kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku (http://alamendah.wordpress.com/2010/08/15/belimbing-wuluh-averrhoa-
      Tanaman ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, kalium sitrat, dan vitamin C yang mudah larut dalam air. Pada belimbing wuluh kandungan vitamin C mencapai 0,0826% per 991 mg (http://manfaat.org/manfaat-belimbing-wuluh, 25-10-2012).

2.2 Noda Pakaian
      Noda adalah kotoran yang terdapat pada pakaian yang dapat berupa bintik bintik maupun coretan yang sulit ataupun mudah dihilangkan (http://www.artikata.com/arti-342333-noda.html, 01-11-2012).

2.2.1 Macam-Macam Noda Baru Pakaian
     Noda yang sulit dihilangkan adalah noda pada pakaian yang membandel, yang sulit ataupun tidak dapat dihilangkan meskipun memakai diterjen. Contohnya terkena getah pohon, coklat, oli, darah, kelunturan pakaian lain.
     Noda yang mudah dihilangkan adalah noda pada pakaian yang jika dibersihkan tidak membutuhkan waktu lama. Contohnya debu, keringat (http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1137&bih=701&noj=1&sclient=psy- ab&q=jenis+noda+pakaian+yang+mudah, 01-11-2012).




2.2.2 Macam-Macam Bahan Pakaian
v  Pada awalnya, manusia memanfaatkan kulit pepohonan dan kulit hewan sebagai bahan pakaian, kemudian memanfaatkan benang yang dipintal dari kapas, bulu domba serta sutera yang kemudian dijadikan kain sebagai bahan pakaian. Kini dikenal berbagai macam jenis kain, di antaranya: (http://id.wikipedia.org /wiki/Pakaian, 22-11-2012).

2.2.2.1    Katun
v  Katun mori, bahan yang ditenun dengan sistem tenunan sederhana, biasanya digunakan dalam pembuatan kain batik dan sebagainya,
v  Katun karded, serat yang dirajut kurang halus dan penampilan bahan kurang rata,
v  Katun tetoron, perpaduan katun 35% dan polyester 65%,
v  Katun viskose, perpaduan katun 55% dan 45% viskose (ibid).
2.2.2.2    Nilon
v  Nilon dijadikan sebagai bahan pengganti sintetis dari sutra yang diwujudkan dengan menggunakannya untuk menggantikan sutra sebagai bahan parasut (ibid).
2.2.2.3    Polyester (Tetoron)
v  Polyester adalah serat sintetik yang terbuat melalui proses polimerisasi kendensasi. Serat polyester diproses untuk produk benang pintal polyester 100% atau campuran dari serat alam dan serat sintetik lainnya (ibid).
2.2.2.4    Rayon
v  Rayon terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa yang dijadikan benang rayon. Serat rayon disebut dengan serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintesis atau setan alami yang sesungguhnya. Kain rayon dikenal dengan nama sutera buatan. Kainnya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hdrogen, dan oksigen (ibid).



2.2.2.5    Sutera
v  Sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Sutera yang paling umum adalah sutera dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutera yang diternak (ibid).
2.2.2.6    Wol
v  Perpaduan antara nilon, polyester dan spandeks menghasilkan bahan yang baik bagi olahragawan atau seseorang yang memiliki aktivitas tinggi, karena dibuat untuk menguapkan keringat supaya tetap kering, sehingga dapat mengoptimalkan temperatur tubuh saat melakukan aktivitasnya. Maka penggunanya dapat beraktivitas secara lebih efisien dan lebih baik. Bahan seperti ini sering dijumpai pada merek-merek terkenal seperti Nike dengan sebutan Dri-fit, material yang digunakan oleh Nike memiliki 62% katun, 34% polyester dan 4% spandex (ibid). 
















BAB III
Metode Penelitian

Tujuan dibuat metode penelitian ini adalah untuk memperjelas proses menghilangkan noda pada pakaian.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Ø  Pisau satu buah
Ø  Ember satu buah

3.1.2 Bahan
Ø  Pakaian satu buah
Ø  Belimbing Wuluh lima buah
Ø  Air lima ratus ml

3.2  Proses Eksperimen
Ø  Menyiapkan  buah belimbing wuluh
Ø  Memasukkan pakaian kedalam ember yang sudah diisi air
Ø  Memotong belimbing wuluh
Ø  Menggosok  pakaian dengan belimbing wuluh sambil sedikit diperas
Ø  Menunggu  sampai pakaian bersih

3.3 Kriteria dan Analisis Data
        Kriteria dan analisis data ini didasarkan pada landasan teori pada bagian belimbing wuluh dan berdasarkan pada pencucian noda baru pakaian.







BAB IV
Pembahasan

4.1 Pemilihan Belimbing Wuluh
                    Untuk menghilangkan noda pakaian dengan menggunakan buah belimbing wuluh diawali dengan mengambil lima buah belimbing wuluh. Dalam mengambil buah belimbing wuluh, harus memilih buah yang matang, berwarna kuning kecoklatan  dengan memperhatikan kesegaran buah dan diusahakan buah belimbing wuluh tidak ada yang cacat. Biasanya buah belimbing wuluh matang sudah jatuh dari pohonnya.







Gambar 4.1  pemilihan belimbing wuluh
        4.2 Pencucian Belimbing Wuluh
                    Pencucian buah belimbing wuluh dilakukan satu persatu hingga bersih. Dalam pencucian belimbing wuluh pada wadah seperti baskom. Lalu diberi air 100 ml dan masukkan belimbing wuluh ke dalam baskom yang sudah terisi air. Lalu  bersihkan belimbing wuluh kemudian buang air bekas pencucian. Isi kembali baskom dengan air bersih dan bilas.
                                           



                                           



                                               Gambar 4.2 pencucian belimbing wuluh
        4.3  Memotong Belimbing Wuluh
                    Belimbing wuluh dipotong menjadi dua bagian secara horizontal karena yang digunakan untuk membersihkan noda pakaian yaitu bagaian dalamnya. Dilakukan untuk memudahkan pada saat menggosok pada noda baru pakaian.
  


.





Gambar 4.3  pemotongan belimbing wuluh

        4.4 Penggunan Belimbing Wuluh sebagai Penghilang Noda Baru Pada Pakaian.
Penggunaan belimbing wuluh untuk menghilangkan noda baru dilakukan dengan menggosokkan bagian dalam buah belimbing wuluh pada area noda yang terdapat pada pakaian sambil sedikit memeras dan menekan belimbing wuluh supaya air dalam belimbing wuluh keluar. Pada saat menggosok noda pakaian harus searah untuk memudahkan proses mencuci. Penggosokan ini dilakukan selama sepuluh menit.
                                           
Gambar 4.4 penggosokkan belimbing wuluh pada noda baru pakaian



        4.5 Hasil Pencucian Menggunakan Belimbing Wuluh
Jika pakaian kurang bersih atau masih ada noda yang tertinggal, pakaian yang terkena noda digosok lagi dengan belimbing wuluh tapi menggunakan buah belimbing wuluh yang baru. Jika pakaian sudah bersih maka bilas pakaian tersebut.
       
           







Gambar 4.5 hasil pencucian pakaian menggunakan belimbing wuluh














BAB V
Penutup

5.1  Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan
dapat digunakan untuk membersihkan noda pada pakaian tanpa memudarkan warna
pakaian. Jika memakai pemutih, akan dapat memudarkan pakaian dan juga dapat merusak lingkungan sekitar. Karena pemutih mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak ekosistem air. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan belimbing wuluh yang matang dan biasanya tidak digunakan kembali dapat dimanfaatkan untuk membersihkan noda pakaian. Selain belimbing wuluh tidak merusak warna
pakaian, belimbing wuluh juga tidak merusak ekosistem air.
              
5.2  Saran
Dalam membersihkan noda pakaian harus menggunakan belimbing wuluh yang matang dan biasanya yang sudah jatuh dari pohonnya karena kalau menggunakan belimbing wuluh yang masih berwarna hijau dan yang belum jatuh dari pohonnya akan susah dan lama dalam membersihkan noda. Dalam mencuci belimbing wuluh dan membilas pakaian menggunakan air bersih. Gosok belimbing wuluh pada pakaian searah, digunakan untuk memudahkan memcuci. Lalu gosok lagi dengan belimbing jika noda belum benar-benar hilang.